Kamis, 26 April 2012

Perencanaan Sebagai Sebuah Proses

Perencanaan Sebagai Sebuah Proses Perencanaan merupakan sebuah proses yang dilakukan dalam rangka mencapai sebuah kestabilan. Setiap aktivitas yang ada didalamnya merupakan sebuah usaha yang dilakukan memiliki titik fokus untuk mencapai satu kondisi keseimbangan. Suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dalam melakukan perencanaan membutuhkan suatu proses kegiatan, yaitu :  Pengumpulan data,  Melakukan pendugaan di masa yang akan datang,  Mempertimbangkan berbagai alternatif,  Analisis biaya dan manfaat dari kemungkinan yang ada,  Memilih alternatif yang baik,  Merencanakan perencanaan yang sudah ada. Perencanaan umumnya dilakukan berdasarkan berbagai kombinasi pendekatan. Beberapa pendekatan perencanaan yang umum dilakukan adalah :  Berbasis kecenderungan (trenss-driven), pendekatan dilaksanakan berdasarkan dengan didasarkan kecenderungan umum yang terjadi.  Berbasis kesempatan/peluang (opportunity-driven), sering dilakukan terutama karena alasan-alasan pragmatis, mengingat adanya peluang-peluang yang langka.  Berbasis isu (issue-driven), perencanaan dilakukan berdasarkan isu atau masalah-masalah yang ada.  Berbasis tujuan (goal-driven), pendekatan prencanaan yang paling klasik. Namun proses tersulit adalah proses menetapkan tujuan itu sendiri seringkali bukanlah proses yang mudah.  Berbasis visi (vision-driven), berbeda dengan pendekatan berbasis tujuan, pendekatan berbasis visi sangat menekankan nilai-nilai normatif di dalam gerakan atau aktifitasnya dan tidak ada tujuan-tujuan yang spesifik dan terukur. Perencanaan seperti ini lebih sesuai untuk gerakan-gerakan sosial, pendidikan, spiritual/kaegamaan yang sangat berorientasi sangat panjang dan tidak memiliki target-target spesifik secara jangka pendek. Proses yang terjadi dalam perencanaan dapat diklasifikasikan menjadi 4 bagian, yaitu : 1. Perencanaan Inkremental Proses akibat terbatasnya kapasitas pengambilan keputusan dan biaya dari pengumpulan informasi dan analisis. Pendekatan ini dilakukan sedemikian rupa agar tidak terlalu menyimpang dari kondisi saat ini (status quo). Adapun komponen-komponen utama dari pendekatan ini adalah :  Pilihan-pilihan diturunkan dari kebijakan dan perencanaan yang merupakan peningkatan, penambahan dan perbaikan dari kebijakan yang ada,  Pilihan yang dipertimbangkan,  Konsekuensi yang diinvestigasi,  Tujuan dan pendekatan yang dipilih berdasarkan atas pertimbangan yang mudah dilakukan, dan  Keputusan dibuat dari proses analisis interatif dan evaluasi. 2. Perencanaan Adaptif Suatu pendekatan yang didasarkan atas proses pengendalian adaptif yang berfokus pada proses pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman. Berbeda dengan perencanaan inkremental, perencanaan adaptif hanya dapat dilaksanakan oleh pihak-pihak yang relatif independen atau memiliki kewenangan yang luas yang biasanya hanya dimiliki oleh pimpinan atau pengambil keputusan. 3. Perencanaan Rasional (rational planning) Rasionalitas adalah cara utama yang dikembangkan masyarakat dan para pemikir barat sejak jaman renaisan. Rasionalitas dapat diartikan sebagai suatu cara memilih pendekatan terbaik dengan berfikir secara sistematis dan menyeluruh untuk mencapai tujuan tertentu. 4. Perencanaan Partisipatif Proses membangun konsensus sebagai suatu metode telah membuka peluang baru di dalam mereformulasikan perencanaan komprehensif. Suatu kondisi yang sangat sulit dipenuhi dimana kapasitas pengetahuan, pengalaman, dan teknologi perencanaan sangat terbatas, informasi mengenai objek yang direncanakan sangat terbatas, namun permasalahan yang ada telah berkembang sedemikian kompleks. Dalam suatu perencanaan kita harus melihat aspek mendasar dalam perencanaan, dimana aspek tersebut merupakan sukumpulan tujuan untuk mencapai hal yang diinginkan. Namun, yang menjadi aspek dasar dan perlu dipertimbangkan dalam perencanaan adalah kondisi sosial dari budaya masyarakat sendiri, karena jika kita merencanakan sebuah kota/daerah kita harus tahu kondisi sosialnya itu seperti apa. Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan suatu proses yang ingin dicapai di masa yang akan datang untuk mencapai suatu keseimbangan. Dimana proses perencanaan membutuhkan waktu yang cukup lama karena tidak mudah merencanakan sesuatu tanpa dipertimbangkan terlebih dahulu agar hasilnya dapat dinilai baik. Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan adalah penggunaan lahan, transportasi dan lokasi pengembangan yang akan direncanakan. DAFTAR PUSTAKA Rustiadi, E. Saefulhakim, S. Panuju, Dyah R. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Fakultas pertanian. IPB. Bogor. Apa manfaat kita mempelajari Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan? Karena kita ingin mengetahui batas-batas lingkungan dalam melakukan suatu proses perencanaan.

1 komentar:

  1. Casino site (no sign-up bonus codes) - Lucky Club
    How to play slots luckyclub online: You can deposit at least 1x the total amount of time on this site, this will be the only bonus you can claim. The minimum

    BalasHapus